Sunday, September 5, 2010

BUMI PALESTIN

Bumi Palestin
bernafas tersekat-sekat dalam cengkeram onak berbisa
merentasi keluasan gurun pasir cukup sukar
seakan tak menemukan lagi daun-daun malam
yang gugur di lidah kelu

Anak-anak di dadamu terdera terus agenda busuk zionis
yang telah lupus kemanusiaan
yang terlampau sempurna kebiadaban
ditindas di segenap sudut
ekonomi,kesejahteraan, kemerdekaan
setiap detik berbicara
bumi para anbia ini bermandikan darah
yang tumpah
begitu mudah
begitu murah


Bumi Palestin
tersedu di langit berawan kelabu
seperti semalam juga, hari ini masih menunggu
kalau ada angin yang datang
lalu menyingkirkan awan duka
kedaerah paling jauh dan tersunyi
seperti terselit di doa-doa putih
kaum muslimin


karya,

Mohd Adid Ab Rahman
SMKSelandar, Melaka.

[Telahdisiarkan dalam Harakah, edisi 23 – 26 Ogos 2010]



No comments:

Post a Comment