Wednesday, December 15, 2010

KINI AKU SETIA MENDEGUPI HATI MENGHARAP

memandang kaki langit sayup-sayup menguasai jauh jarak
perumpamaan waktu terus berkobar dan memburu
tiada jeda hujan mengeja pelita padam
masih tersisa lagikah di hatimu, tuan
nyala marah dan dendam?

o…bertahun-tahun aku mengembara di keluasan padang sengsara;
sungai mengalir terbatuk-batuk dalam kepungan musim garing; bulan
di bucu awan bersinar gerhana memburu ranting kering
bersama ketabahan angin
sanggup merempuh apa saja halangan
untuk mencari seberkas sinar yang dipenuhi sejuta mawar
mengerumuni nasib
seperti dikelilingi orang-orang ketawa; tatkala dosa tumpah
di ujung taubat nasuha

kini aku setia mendegupi hati mengharap
besok akan lahir menyogokkan cahaya suci terselit di celah doa
meredamkan rindu
yang sudah terlalu lelah
oleh jauhnya berjalan

karya
Mohd Adid Ab Rahman
SMK Selandar, Melaka.

[TERSIAR DI UTUSAN MELAYU MINGGUAN, 4 OKTOBER 2010]

No comments:

Post a Comment