Sunday, September 5, 2010
SUNGAIKU SEGERA MENGALIR TERINGAT
suatu ketika ada sepasang gerimis
bagai sayap-sayap teriris
bagai atap yang tiris
menyusup masuk ke kampung kami
yang sedang-sedangnya menikmati secawan petang permai
menggambar peristiwaterluka
lalu sungaiku segera mengalir teringat
matamu basah dihentam hujan dari musim tengkujuh
yang besarkan gelora di laut china selatan
nasib nelayan kecil kembali membusuk
dan aku pun datang membawa setangkai bujuk
nun si pengemis tergeletak lirih
di sudut paling tak terpandang
dijepit derita kemiskinan yang bukan dipinta
serta kebimbangan membadai apakah besok masih ada
perut berisi seperti burung pulang saban petang
lalu sungaiku segera mengalir teringat
bangsaku di rumah semalam diseksa sang penjajah
menjadi pengemis ditanah air sendiri
kini sudah berakhir;solat disudahi dengan salam
rutin kewajiban seorang hamba terhadap Tuhan
ketika menekuni ibadah puasa bulan Ramadan
lalu sungaiku segera mengalir teringat
orang-orang kelaparan di wilayah dilanda musim kemarau
atau peperangan sedang berkecamuk
Tuhan, kami sangat bersyukur
hidup di sebidang tanah ini
belum pernah berasa lapar dahaga
karya,
mohd adid ab rahman
smk selandar, melaka.
[tersiar di harakah edisi 20 – 22 Ogos 2010]
bagai sayap-sayap teriris
bagai atap yang tiris
menyusup masuk ke kampung kami
yang sedang-sedangnya menikmati secawan petang permai
menggambar peristiwaterluka
lalu sungaiku segera mengalir teringat
matamu basah dihentam hujan dari musim tengkujuh
yang besarkan gelora di laut china selatan
nasib nelayan kecil kembali membusuk
dan aku pun datang membawa setangkai bujuk
nun si pengemis tergeletak lirih
di sudut paling tak terpandang
dijepit derita kemiskinan yang bukan dipinta
serta kebimbangan membadai apakah besok masih ada
perut berisi seperti burung pulang saban petang
lalu sungaiku segera mengalir teringat
bangsaku di rumah semalam diseksa sang penjajah
menjadi pengemis ditanah air sendiri
kini sudah berakhir;solat disudahi dengan salam
rutin kewajiban seorang hamba terhadap Tuhan
ketika menekuni ibadah puasa bulan Ramadan
lalu sungaiku segera mengalir teringat
orang-orang kelaparan di wilayah dilanda musim kemarau
atau peperangan sedang berkecamuk
Tuhan, kami sangat bersyukur
hidup di sebidang tanah ini
belum pernah berasa lapar dahaga
karya,
mohd adid ab rahman
smk selandar, melaka.
[tersiar di harakah edisi 20 – 22 Ogos 2010]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment