Sunday, September 5, 2010
MALAM BASAH SELEPAS HUJAN
malam basah selepas hujan begitu sepi dan dingin
di wajahmu sudah sekian musim mengeja luka
seperti kenangan yang tersangkut di ranting kering
pohon digodam kemarau yang bertamu
dalam keangkuhan tak tertahan
seringkali mencacah hatiku
harapan yang mengisi kolum hati
akan menghilang bersama sejuta kecantikannya
seperti asap
seperti air yang meresap
jika tidak dikejar dengan tekun dan sabar
atau tak sanggup bertarung dengan onak & ribut
yang menterjemahkan kepayahan-kepayahan yang menyakitkan
sekuntum mawar tersedu-sedu
di atas pusara
keindahannya pada seribu pujian dan sanjungan
terlanjur menyentuh layu sebelum hari benar-benar senja
milik siapa?
Karya,
Mohd Adid Ab Rahman
Tmn Jus Perdana, Melaka
[Tersiar di Majalah Perempuan Julai 2010]
di wajahmu sudah sekian musim mengeja luka
seperti kenangan yang tersangkut di ranting kering
pohon digodam kemarau yang bertamu
dalam keangkuhan tak tertahan
seringkali mencacah hatiku
harapan yang mengisi kolum hati
akan menghilang bersama sejuta kecantikannya
seperti asap
seperti air yang meresap
jika tidak dikejar dengan tekun dan sabar
atau tak sanggup bertarung dengan onak & ribut
yang menterjemahkan kepayahan-kepayahan yang menyakitkan
sekuntum mawar tersedu-sedu
di atas pusara
keindahannya pada seribu pujian dan sanjungan
terlanjur menyentuh layu sebelum hari benar-benar senja
milik siapa?
Karya,
Mohd Adid Ab Rahman
Tmn Jus Perdana, Melaka
[Tersiar di Majalah Perempuan Julai 2010]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment