Sunday, September 5, 2010
KAUPUN PERGI KE ARAH TIADA
kaupun pergi ke arah tiada; tenggelam ditelan ombak
seperti matahari mencampakkan diri ke dalam kolam seribu sunyi
peristiwa yang selalu muncul saban senja terakhir; kuntum rahasia
yang manis mengisi cahaya abadi
di bibir gadis itu
telah meninggalkan riak-riak pilu
dan seribu hati disayat sembilu
terpaksa kukunyah
bersama mata yang basah
walaupun kutahu pasti
esok matahari kan terbit meriahkan pagi
burung tak mungkin terbang bila sayapnya patah
daun-daun terlentang di lantai
kalau kembali ke ranting semula
adalah satu pembohongan yang besar
dan tak boleh dimaafkan
pemergianmu hari ini memberi isyarat
setiap yang hidup pasti mengakhirkan ayat-ayat
apakah kita tidak terlibat berasa cemas
setiap orang tak ada yang lepas
entah besok atau lusa
mendegupi gilirannya siapa pula?
karya,
Mohd Adid Ab Rahman
SMK Selandar, Melaka.
[SIASAH 8 - 14 OGOS, 2010]
seperti matahari mencampakkan diri ke dalam kolam seribu sunyi
peristiwa yang selalu muncul saban senja terakhir; kuntum rahasia
yang manis mengisi cahaya abadi
di bibir gadis itu
telah meninggalkan riak-riak pilu
dan seribu hati disayat sembilu
terpaksa kukunyah
bersama mata yang basah
walaupun kutahu pasti
esok matahari kan terbit meriahkan pagi
burung tak mungkin terbang bila sayapnya patah
daun-daun terlentang di lantai
kalau kembali ke ranting semula
adalah satu pembohongan yang besar
dan tak boleh dimaafkan
pemergianmu hari ini memberi isyarat
setiap yang hidup pasti mengakhirkan ayat-ayat
apakah kita tidak terlibat berasa cemas
setiap orang tak ada yang lepas
entah besok atau lusa
mendegupi gilirannya siapa pula?
karya,
Mohd Adid Ab Rahman
SMK Selandar, Melaka.
[SIASAH 8 - 14 OGOS, 2010]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment