Friday, April 16, 2010
PERPISAHAN
saat matahari perlahan-lahan mengisi keranda
di senja terakhir
membentuk suara kebenaran yang dikaramkan dalam laut sunyi
tak ada seorang pun yang berani menyalakan api
di depan sang penguasa yang zalim!
lalu alam terhantar ke padang
yang padat seribu kelam
semacam perasaan yang diserbu seribu rasa berkabung
namun kesabaran menerima apa saja ketentuan Tuhan
pasti jiwa sentiasa tercapai menikmati
lagu-lagu ketenangan tak terkira
perpisahan adalah sebahagian kehidupan
seperti satu warna di antara pelbagai warna yang mendegupi alam
saat tercetus
maka bunga dan irama yang pernah ditebarkannya
memang selalu bermain-main di halaman rumah tak lupa;
pergerakan yang tak menemukan kebekuan
atau daun yang gugur
peristiwa yang biasa kita lihat
namun sedikit saja yang mahu memahami
karya,
Mohd Adid Ab Rahman
SMK Selandar, Melaka.
[Disiarkan di Mingguan Warta Perdana,
25 April, 2010]
di senja terakhir
membentuk suara kebenaran yang dikaramkan dalam laut sunyi
tak ada seorang pun yang berani menyalakan api
di depan sang penguasa yang zalim!
lalu alam terhantar ke padang
yang padat seribu kelam
semacam perasaan yang diserbu seribu rasa berkabung
namun kesabaran menerima apa saja ketentuan Tuhan
pasti jiwa sentiasa tercapai menikmati
lagu-lagu ketenangan tak terkira
perpisahan adalah sebahagian kehidupan
seperti satu warna di antara pelbagai warna yang mendegupi alam
saat tercetus
maka bunga dan irama yang pernah ditebarkannya
memang selalu bermain-main di halaman rumah tak lupa;
pergerakan yang tak menemukan kebekuan
atau daun yang gugur
peristiwa yang biasa kita lihat
namun sedikit saja yang mahu memahami
karya,
Mohd Adid Ab Rahman
SMK Selandar, Melaka.
[Disiarkan di Mingguan Warta Perdana,
25 April, 2010]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment