tag:blogger.com,1999:blog-83170692849024387182024-03-14T05:43:42.471-07:00MOHD ADID GALERIUnknownnoreply@blogger.comBlogger104125tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-24399374525319781092012-04-02T03:29:00.000-07:002012-04-02T03:30:27.454-07:00KU TAHU PASTIkutahu pasti<br />waktu terus berlalu tanpa tepi tasik<br />tanpa berhenti angin<br />semacam engkau tiba-tiba enggan bercakap<br />bila akan mengaibkan seseorang<br />isyarat sikap terpuji<br /><br />sebuah taman terindah singgah di tubuhmu<br />tapi nescaya tidak menari lama di pentas<br />tatkala tiba detiknya daun pun kan gugur<br />tanpa dipaksa<br />berikan segumpal tangisan bagi sesetengah orang<br />namun bagi yang tak sedar<br />melihat peristiwa itu perkara biasa saja<br />tanpa menyisa apa-apa kesan di jiwa<br /><br />lalu usah berbangga<br />itu semua hanya dipinjamkan saja<br />jadilah seorang yang pintar dengan bersyukur<br />Tuhan pasti menambahkan lagi nikmat-Nya padamu<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br />[tersiar di Suara Keadilan edisi 27 Mac, 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-53029576152909022562012-04-02T03:28:00.000-07:002012-04-02T03:29:35.125-07:00SAJAK HARI JUMAAThari paling manis pada senyum yang tak sekedar terlukis di bibir<br />tapi lahir dari cetusan hati yang paling ikhlas menyerupai bening embun <br />di laman pagi dalam seminggu<br /><br />kelihatan kaum lelaki berpakaian indah seusai mandi<br />berbau wangi seperti wajah ceria <br />sebaik doa suci dimakbulkan Tuhan<br />maka dengan langkah yang sederhana<br />menuju masjid sebagai tetamu-Nya di saf pertama<br />didorong oleh rindu yang sarat di kalbu<br /><br />sungguh lapang selapang padang<br />jiwa tenang<br />seusai solat Jumaat<br />mengukuhkan perpaduan<br />mengeratkan tali persaudaraan<br />aku berharap selepas Jumaat ini<br />aku masih lagi mampu mengisi rumah-Mu<br />mendengar amanat dan nasihat dari mimbar<br />yang sangat berguna ke arah ketakwaan<br />pada hari Jumaat berikutnya<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka.<br /><br />[TERSIAR DI HARAKAH EDISI 2 – 3 MAC 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-19603478631810164052012-04-02T03:27:00.000-07:002012-04-02T03:28:25.436-07:00DI KESUNYIAN MALAMdi kesunyian malam; <br />seseorang tidak mampu menjawab pertanyaan diam membisu; <br />jeritan terlipat pada bayi kecil tergeletak sepi membarisi jumlah kematian<br />oh sungguh sakitnya peradaban manusia kini!<br /><br />aku merindui senyummu yang senantiasa meminjam kecantikan bianglala<br />atau sekuntum mawar yang lazimnya kauselitkan secebis harapan<br />walaupun jarak memisahkan kita yang sangat pahit untuk ditelan<br />namun engkau masih tetap akrab dengan hati<br />seperti laut dan ombak<br />seperti bunga dan madu<br /><br />anak-anak yang ada bersamamu adalah pertanda<br />bahawa kita pernah menganyam cinta biru di langit<br />maka bimbinglah mereka agar jiwanya penuh dengan Tuhan yang Satu<br />yang boleh menyedarkannya dari tidur<br />tentang asal-usul diri, dari mana datang<br />dan ke mana titik kesudahan nanti<br /><br />anak-anak itu sesungguhnya pelita kita<br />bila mata terpejam besok<br />biarlah mereka tak lupa mendoakan<br />kesejahteraan kita di alam abadi<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka.<br /><br />[tersiar di Harakah 16 Mac 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-45354687557619512902012-04-02T03:24:00.001-07:002012-04-02T03:24:32.642-07:00Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-91029496822492844822012-02-29T07:33:00.001-08:002012-02-29T07:35:44.553-08:00SOSOK KEPERIBADIAN DINAUNGI GERHANA BULANbiji-biji dosa yang tercipta melengkapkan sebuah kealpaan<br />lorong yang tak seharusnya dijejaki sang hamba<br />kerana seribu durinya begitu berbisa tak terdduga<br />menuju diri yang sedikit demi sedikit terhindar<br />sentuhan ajaib hidayah dan rahmat<br />dambaan setiap insan yang beriman<br />ingin kuhantarkan kepada matahari yang terbenam<br />saban petang terakhir<br />biar mengamalkan lelap yang paling sempurna<br /><br />semalam aku begitu ghairah menyiakan waktu<br />dan usia tergolong muda<br />sehingga sosok keperibadian dinaungi gerhana bulan;<br />patah sayap tak mampu terbang<br />menggapai redha-Mu<br />persis mawar layu tergeletak lirih di bumi sunyi<br />hilang warna dan bau yang menawan<br />menjadi kebanggaan diri<br />tak siapa sudi memandang<br />Tuhan apa lagi!<br /><br />Lakaran:<br />Mohd Adid Ab Rahman<br /><br /><br />[tersiar di Harakah edisi 16 – 19 Januari, 2012]Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-81460054552273391922012-02-29T07:25:00.000-08:002012-02-29T07:27:32.936-08:00TIBA-TIBA ANGIN BERTIUP KENCANGi<br />tiba-tiba angin bertiup kencang dan daun-daun bergetar<br />serupa kipas<br />kau ingin mendekati jauh yang melekat di kaki langit<br />tak ada perahu tertambat utuh di pelabuhan<br />meninggalkan aku sepi keseorangan<br /><br />ii<br />memang di luar kawasan fikirku<br />tak terduga<br />o…atas alasan apakah tak mampu dimengertikan<br />membaca sepotong ayat yang mandulkan makna<br />tapi masa depan pasti nescaya kelam<br />jika hari ini tidak berusaha menyalakan bintang-bintang<br /><br />iii<br />sekiranya keadaan bisa memberimu sekuntum bunga<br />bahagia menggebu<br />maka pergilah! tak wajar sama sekali aku menahannya<br />di sisiku yang pernah kauisi<br />memiliki kekosongan<br />mungkin esok kan datang membawa penggantinya<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka<br />2 Jan. 2012<br /><br />[TERSIAR DI MINGGUAN WARTA PERDANA <br />EDISI 5 FEBRUARI 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-26012349738030362752012-02-29T07:22:00.001-08:002012-02-29T07:25:33.389-08:00PERJALANAN HIDUPKUhidup yang hanya sebentar di sini<br />tak akan dibiarkan berdegup dalam buih-buih laut<br />yang akhirnya pecah tak tinggal apa-apa selain kesia-siaan<br />tetap berusaha mencapai tangkai suci<br />keredhaan-Mu, Tuhan<br /><br />sesungguhnya hidup bila dibiarkan memanjang<br />tanpa tujuan dan pegangan<br />menyamai dedaun kering<br />di permukaan sungai<br />terapung dan hanyut<br />dan pada kesimpulannya berakhir di muara<br />yang kotor berlumpur<br />tanpa harga kecuali kehinaan<br /><br />kujadi Engkau kekasihku paling setia<br />bukankah ini yang Engkau sukai?<br /><br />Kota Bharu<br />2001 – 2012<br /><br />[TERSIAR DI MAJALAH SOLUSI EDISI 41: FEB 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-84263954764572117092012-02-29T07:17:00.001-08:002012-02-29T07:19:06.653-08:00LUKA HATIluka hati di matahari yang menderitai gerhana yang teruk<br />sentiasa mengembara namun tak menemukan titik tujuan<br />begitulah mimpi indah seseorang <br />tidak pernah mencapai puncak gunung tinggi realiti<br />jika enggan berusaha<br />kecuali percakapan-percakapan yang sia-sia di warung kopi<br />jauhilah diri dari terpalit lumpur<br />wangikan hidup dengan sejuta bunga<br /><br />entah bila embun kan mengecil dan mengering <br />di bawah terik matahari<br />lalu beribu-ribu senyum dari madu lebah<br />mengunjungi dan menetap <br />seperti rama-rama hinggap<br />di bibir manismu?<br /><br />luka hati ini kubawa dengan tabah<br />dalam menapaki hari-hari muka<br />tanpa mengharapkan huluran simpati siapa-siapa<br />kuubati dengan redha<br />dan selalu mendekati-Nya dengan sebuah ketaatan<br />yang abadi<br />lalu aku pun dapat bermesra<br />dengan sejuta orang ketawa<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />8 Januari, 2012<br /><br />[tersiar di Majalah Perempuan bil… Februari 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-89999566740203473332012-02-29T07:13:00.001-08:002012-02-29T07:16:19.214-08:00KALAU INILAH SEBUAH MALAMZaman berputar kian tercabul udara dijauhi sentuhan kebeningan<br />sungai atau laut yang tergelincir dari jernih embun; kata-kata orang ikhlas<br />sudah begitu langka dan sangat sukar ditemukan di celah-celah!<br />oleh akhlak membangkai orang-orang kita; kegiatan rasuah<br />kecil atau besar tumbuh tanpa jumpa jejak lenyap; pembuangan bayi<br />yang tak berdosa seperti seseorang membuang sial dengan segala rasa benci<br />telah merosakkan kecantikan peradaban manusia yang mulia<br /><br />Samudera mencetuskan gelombang-gelombang keras<br />bimbang dan resah di hatiku<br />dan orang-orang yang mencintai damai<br /><br />Kalau inilah sebuah malam<br />hari ini kita mulakan langkah menjadi sekelompok sinar<br />yang menelan habis sejuta kelam!<br /><br />Karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Kota Bharu, Kelantan.<br />4 Jun, 2011<br /><br />TERSIAR di MEDIATERKINI edisi 1 FEBRUARI 2012Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-28329711792454186572012-02-29T07:10:00.000-08:002012-02-29T07:13:31.115-08:00HIDUP DI SINI TERLALU SINGKATwaktu kekal terus mengusir pucuk-pucuk mudaku tanpa halangan<br />atau penjara bagi pesalah tegar agar bingkas sedar<br />dan segera kembali ke jalan yang benar<br />lalu tak dusta sedikit demi sedikit nescaya sampai di kota tua<br />tanpa mampu dihindari<br /><br />o… hidup di sini terlalu singkat<br />betapa kain perempuan muda zaman kini<br />aurat biar tersingkap tak perlu disembunyikan<br />tanpa silu<br />tanpa rasa berdosa<br />telah melacuri keindahan firman<br />dan sunnah Rasul adalah pelita di malam kelam<br /><br />hidup di sini terlalu singkat<br />seharusnya dipermanis menjadi mutiara berkilau mewah<br />taman diriasi bunga-bunga<br />telah kuselitkan di kelopaknya<br />doa dan harapan<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[tersiar mingguan warta perdana 26 feb 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-88685675483670658472012-01-08T08:18:00.001-08:002012-01-08T08:18:58.626-08:00HANYA TINGGAL MENGHARAPmenikmati waktu manis dari sekuntum mawar<br />yang telah lupa <br />maka hati pun terus dihinggapi rama-rama kegembiraan<br />seperti suara azan bertalu-talu petanda sudah masuk waktu solat<br />kemudian tampaklah beberapa orang yang bergegas ke surau<br />seperti didorong oleh rindu melangit<br />engkaukah itu?<br /><br />kini aku bersama sepi seperti pelita yang ditinggalkan nyala di sudut<br />hanya tinggal mengharap bahwa besok kan datang bersama kereta<br />membawa sekelompok kebahagiaan bagi hidup<br />dan nasib tercermin pada kebun hijau yang subur<br />penuh dengan kembang-kembang harum<br />penuh dengan buah-buah ranum<br />sesedap ucapan salam yang sering kauucapkan<br />bukankah itu penguat ikatan tali silaturrahim?<br /><br />Karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, MelakaUnknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-9027596962399515692012-01-08T08:15:00.000-08:002012-01-08T08:17:23.823-08:00SEJAMBAK HARAPANsejambak harapan menyalami bintang-bintang cemerlang<br />hanya bangunan persaudaraan terbina di bawah satu langit akidah<br />tentu tak tergugat oleh sebarang bentuk ancaman<br />tetap dalam kekuatan gunung-gunung<br />atau hembusan taufan yang meruntuhkan<br />buat membenamkan malam-malamku<br />dalam-dalam<br />yang seringkali menggigit tangkai nasib<br />tergantung di langit kelabu<br /><br />bilakah sejambak harapan ini bertukar doa bening<br />yang dimakbulkan atau ini merupakan dugaan Tuhan<br />buat menguji keimanan di dada?<br /><br />Namun aku tetap teguh berlari<br />dengan semangat tak menemukan jeda hujan; orang-orang tidur<br />meninggalkan tanggungjawab seorang hamba<br />sengaja menempah murka Tuhan<br />meletakkan sejambak harapan di pundak senja<br />yang perlahan-lahan tenggelam dalam lautan sunyi<br />lalu mengukir senyum bahagia<br />di keluasan padang jiwa<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka<br />4 September, 2011<br /><br />[TERSIAR DI MEDIATERKINI edisi 1 Januari, 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-28230168301641788502011-06-13T08:51:00.000-07:002011-06-13T08:53:29.107-07:00AKU DATANG KEPADAMU<span style="font-style:italic;"><br /><br />beberapa suram singgah di kelopak senyummu<br />telah menjadi suatu pagi yang diguyuri hujan<br />itukah gambaran derita<br />kedamaian negeri yang bernyanyi berterbangan ke ranting kering<br />dirundung demontrasi jalanan sejumlah penduduk yang merasakan tertindas<br />agar suasana merantai hidup segera dilepas<br /><br />aku datang kepadamu<br />bersama perahu penuh muatan ubat penawar<br />agar senyummu kembali meniti pelangi seusai hujan<br />menyinar bulan waktu malam;<br />kehidupan yang menarik dan cantik<br />terkandung dalam doa<br />dan harapan kita<br /><br />bukan aku ingin menyabit cintamu<br />tapi sekedar menikmati kembali keindahan senyummu<br />yang mengobarkan semangat untuk aku lebih kuat bekerja<br />dan dapat mematahkan sayap kesepian di rumah usang<br />yang begitu akrab denganku<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka<br /><br />[Tersiar di SELEKTIF 15 MAC 2011]<br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-80690341998438432612011-06-13T08:49:00.000-07:002011-06-13T08:50:05.009-07:00AKU INGIN BERBUAT BAIK PADA DIRIKUaku ingin berbuat baik pada diriku<br />menumbuhkan sejuta kembang yang kaya harum di halaman kalbu;<br />pagi begitu bening bagai suara memuji Tuhan<br />Penguasa langit dan bumi<br />atau kata-kata yang berhikmah<br />tidak pernah meniup angin kasar<br />suburkan tanah garing pada budi pekerti<br />menjelma satu keajaiban<br />siapakah yang tidak ingin datang<br />menawarkan seungkap kemesraan <br />untuk bersahabat?<br /><br />aku ingin berbuat baik pada diriku<br />mendengar segala nasihat dan pesan-Mu dengan cukup hati-hati<br />agar diri menjelma doa suci;<br />dosa pun tumpah di ujung taubat nasuha<br />kerana Engkau memang Maha Pemaaf<br /><br />aku ingin berbuat baik pada diriku<br />menjadi kekasih-Mu<br />setelah diri sebati dengan takwa<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[telah tersiar di Utusan Melayu Mingguan 7/3/2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-18482977568194386762011-06-13T08:44:00.000-07:002011-06-13T08:48:24.402-07:00SENJA INI<span style="font-style:italic;">senja ini menampilkan warna baju yang lusuh<br />secarik kabar kuterima darimu lewat facebook<br />seseorang yang hampir menemukan kiamat baginya<br />burung tua bertenggek di ranting kering<br />dalam sejuta suara keinsafan<br />tekun mengumpulkan sebanyak mungkin bekalan<br />untuk sebuah kehidupan di alam terakhir<br />yang tak lagi berakhir<br /><br />kau ingin kembali ke kampung asal<br />setelah bertahun-tahun berpisah<br />demi memburu bintang cemerlang di langit<br />seperti orang-orang ketawa dalam rumah bahagia<br />tapi tidak selalunya terletak pada kereta besar atau banyak harta<br />namun nyatanya justru terlanjur salah memilih lorong<br />yang hanya menjanjikan bau asap dan hanyir darah<br /><br />syukurlah kau tidak terus terlarut<br />dalam kebingungan yang memperpanjang<br />tali dukalara<br /><br />senja ini<br />ada bunga yang gugur<br />semacam pelita padam dalam hujan mengguyur<br />namun jangan bersedih<br />sebab nanti di kaki malam<br />ada bintang yang tak ingkar untuk bersinar<br />baktinya ternyata suci benar</span><br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[tersiar di Media terkini 15 Mac, 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-14721272396803632182011-03-13T17:01:00.000-07:002011-03-13T17:06:10.655-07:00AKU MENGUASAI SEPERTIGA MALAMaku menguasai sepertiga malam<br />bercengkerama dengan pohon-pohon sepi yang tumbuh<br />bergelimpangan di lantai sayap-sayap suara mematah seribu ranting<br />seperti gelas pecah setelah pergaduhan di dapur<br /><br />aku sempurnakan tahajud <br />dalam wangian cinta<br />dengan memperkecil diri dan hati <br />serendah-rendahnya<br />agar Tuhan di depan<br />kurasa benar-benar TINGGI tak tertandingi<br /><br />doa dari sejuta mawar<br />yang disukai para malaikat pun bidadari syurga<br />kulantunkan<br />agar nanti Tuhan tidak lupa memberi keampunan<br />dan hidup sentiasa menapaki padang kudus<br />yang dipenuhi keredhaan-Nya<br />bak kilau dari bening embun<br />sewaktu matahari tekun memeriahkan pagi<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka<br /><br />[tersiar di Mingguan Malaysia 27/2/2011]<span style="font-style:italic;"></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-92172454883861049292011-02-11T16:16:00.001-08:002011-02-11T16:16:56.719-08:00LEBIH BAIK KITA NAIKI KAPAL BERSATUperbalahan yang terlanjur menyala; rumah-rumah<br />diserbu kebakaran tak terduga (akibat kecuaian atau takdir?)<br />atau saja dicetuskan atas nama marah & dengki<br />tak lebih hanya menyisakan perpecahan<br />berkecai kaca di lantai; hati siapa digodam kecewa?<br />sabarlah dengan segala macam cobaan hidup!<br /> <br />akan melemahkan kekuatan ummah<br />dan mengeja huruf-huruf sikap membangkai<br />saling tidak percaya & lesapnya semangat anai-anai<br />yang mempraktikkan suasana bantu-membantu<br />di pentas kehidupan<br /> <br />lebih baik kita naiki kapal bersatu<br />merungkaikan simpulan-simpulan tali<br />yang berserakan dalam masyarakat<br />demi kehidupan yang melapang langit<br />sejahtera tersenyum perawan jelitawan<br />dalam jaringan bahagia yang tak terkata<br /> <br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka.<br /><br />[Tersiar di Media Rakyat 12 Februari 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-14321070203023560272011-02-11T16:14:00.000-08:002011-02-11T16:15:45.572-08:00SEHARUSNYA BILA TERBUKA TABIR TAHUN BARUseharusnya bila terbuka tabir tahun baru<br />kita sudah memenuhi dewan berasa sesal dan pilu; 40 hari<br />suasana berkabung dihirup<br />atas usia yang tergelincir semalam<br />diselubungi sejuta asap<br />lihat saja sekumpulan kerbau bergelumang dengan lumpur kelabu<br />menyembunyikan rupa yang sebenar<br /><br />berlarilah sejauh-jauhnya daripada terpalit aktiviti<br />meraikan kedatangan tahun baru<br />dengan perbuatan tak berkualiti<br />atau menghidupkan program membangkai<br />yang ketara membabi buta melanggar batas hukum<br />dan mencalar wajah ketimuran<br />yang mulus sebagus gadis manis<br />masih meniti permatang bening<br />embun bersiul-siul<br />di jendela dinihari<br /><br />seharusnya bila terbuka tabir tahun baru<br />kita sama-sama sepakat mengisi petak sangat bersyukur<br />atas diberi-Nya peluang sekali lagi<br />untuk hidup menuju pengabdian sejati<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka<br /><br />[TELAH TERSIAR DI HARAKAH 4 FEB 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-30385053028216479302011-02-01T08:36:00.001-08:002011-02-01T08:36:55.618-08:00LUKA NASIBluka nasib bercerita rekah sawah<br />menerima sejuta tikam pemberian kemarau<br />yang berjalan di permatang panjang<br />sisakan ribuan bilur miris<br />sakit teriris<br />di hati para petani<br /><br />tak juga mau padam perumpamaan bara dihempas hujan deras<br />atau si bocah kecil kepenatan tertidur pulas<br />lupakan sekawan rama-rama yang dikejarnya<br />di laman rumah tadi sore<br /><br />apakah tak ada ruang dan peluang bagiku<br />mencelahi sekelompok keluarga yang gelak ketawa<br />di ujung sengsara membangkai<br />padahal burung-burung ada senjanya untuk pulang ke sarang<br />angin pun tidak selalu bertiup satu arah<br />begitu juga sungai mengalir sampai muara di mana ada<br />namun luka nasib<br />sepertinya tidak tahu membaca fenomena itu<br /><br />namun aku tetap bekerja kuat<br />mempersolek raut wajah nasib <br />sehingga tersentuh bulan dikalungi seribu wangi<br />dari kembang yang disukai bidadari<br />segala ranjau di jalan kutapaki dengan tabah & bijaksana<br />kiranya Tuhan ingin mengukur iman<br />apakah berada di gunung<br />atau hanya tergantung di ranting kering <br />menanti patah?<br /><br />Karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka<br /><br />[telah tersiar di Berita Minggu 23/1/2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-74599935892574107042011-02-01T08:35:00.001-08:002011-02-01T08:35:39.272-08:00DUNIA HARI INI SEMAKIN MIRISi<br />dunia hari ini semakin miris<br />melihat pohon-pohon kegelapan tertanam subur di kebun<br />seperti kesibukan kota raya <br />kalau seluruh pengguna jalan yang bersimpang-siur <br />tidak mematuhi peraturan yang telah dibulati<br />selalu mengundang kecelakaan<br />yang mengoyak hati sesiapa<br /> <br />ii<br />orang-orang kian merapati sikap liar<br />melepaskan pucuk masing-masing ke langit<br />tidak memandang lagi dari sudut ke sudut<br />tentang ketimuran yang luhur<br />lupa berdoa pada Tuhan berlagak sombong<br />pada hal masih berada di bawah langit biru<br />yang tinggi kepunyaan-Nya<br /> <br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />Selandar, Melaka.<br /><br />[Tersiar di Siasah 28/1/11]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-51080803151929443172011-02-01T08:34:00.001-08:002011-02-01T08:34:49.076-08:00PESAN ATUK1<br />Pesan atuk<br />jika kepala mulai dipenuhi uban<br />itu tandanya mengidap penyakit tua yang tak berubat<br />maka taubatlah sebelum terlambat<br />sebelum nafas tersumbat<br /><br />2<br />Pesan atuk<br />jika matahari sudah tinggi<br />namun masih dalam selimut bermimpi<br />itu tandanya sengaja menolak rezeki<br />maka bangun berusahalah sebelum tubuh melemah<br /><br />3<br />Pesan atuk<br />jika dikurniakan banyak harta<br />namun tidak pandai menguruskannya<br />itu tandanya mengundang celaka<br />maka lebih baik bermohon kepada Tuhan<br />agar diri menjadi miskin<br />tentu akan kaya kebahagiaan<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[telah tersiar di Majalah Solusi isu 28 Feb 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-62431483652574528592011-01-22T03:27:00.000-08:002011-01-22T03:28:43.641-08:00DIRI YANG KOTOR DIHINGGAPI DEBU-DEBU DAN BERDAKILihatlah sampah-sarap berselerakan tanpa mengenal huruf<br />disiplin di sekolah, telah mencemarkan pemandangan alam sekeliling<br />yang cantik seharusnya disyukuri dengan keinsafan<br />cukup untuk aku mengatakan penjelmaan sikap buruk<br />dan tidak bertanggungjawab sesetengah penduduk<br /> <br />Diri yang kotor dihinggapi debu-debu dan berdaki<br />perlu segera berlari tanpa toleh<br />tak suka singgah<br />menghantarnya ke sudut<br />membasuh sebersih-bersihnya<br />seperti leburnya hasad<br />diinjak keikhlasan di hati<br />sehingga menjelma lelaki yang dikasihi Tuhan<br />dan terbina jembatan keakraban dengan-Nya<br /> <br />Karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[Tersiar di Majalah Pendidik edisi Jan. 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-85953635751802181662011-01-22T03:26:00.000-08:002011-01-22T03:27:21.801-08:00SUDAHKAH KAU BERLARI KELUAR?ternyata masih berbaki di kalangan kita<br />yang betah dan mudah memilih<br />untuk berada di kamar<br />suka memintal dan memutar kata-kata<br />lalu terbentuklah raut wajah pendustaan yang keji<br />demi mengisi saku baju<br />kepentingan diri juga mengenyangkan nafsu<br />tak terbatas sebenarnya<br /><br />bukanlah budaya orang-orang mukmin<br />tak secuit pun ingin mendengar<br />suara suci dari halaman syariat<br />yang menawarkan seribu mawar kebaikan<br /><br />sudahkah kau berlari keluar<br />menyalami orang-orang yang jujur<br />tidak berkata-kata melainkan yang benar?<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br /><br />[Tersiar di Media Terkini, edisi 15 Januari, 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-13425951138926971672011-01-22T03:24:00.000-08:002011-01-22T03:26:15.821-08:00DI GAPURA MUSIM BARU 2 0 11berada di warung tak terasa<br />o… begitu lekasnya jarum musim <br />memutar roda kereta <br />seperti menyembunyikan bunyi detak langkahnya<br />tahu-tahu kita sudahpun <br />di gapura musim baru 2011<br />yang mempergelar padang waktu <br />untuk dijejaki kiranya dengan azam unggu<br />dada menyala waspada<br />semangat menegak gunung<br /><br />di musim baru ini<br />kita menghitung kembali jejak-jejak lalu<br />yang tertinggal di jalan semalam<br />melihat raut wajah di cermin<br />lantas bacalah kekurangan berapa?<br />yang salahnya apa?<br /><br />mari kita buru senyum kebahagiaan<br />pada bintang-bintang ketawa di kolong langit <br />tanpa bertangguh <br />sebab betapapun cantiknya istana impian<br />jika tiada usaha gigih membinanya <br />akan jadi sia-sia belaka<br />lihatlah buih-buih yang memutih molek di segara<br />akhirnya pecah tidak sedikitpun berguna.<br /><br />Nukilan,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar.<br /><br /><br /> [Tersiar di Harakah edisi 3 – 6 Januari, 2011]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8317069284902438718.post-81744732821452760472011-01-15T05:37:00.000-08:002011-01-15T05:44:37.815-08:00OH ALANGKAH MALUNYA AKU DI BUMI-MUpuji dan syukur mengambil degupan ombak laut<br />tanpa pelabuhan atau angin tersangkut<br />bagi-Mu, Tuhan<br /><br />yang selalu berbaik denganku<br />mengajar segala huruf kebaikan<br />aku mendengar lantas segera melakukannya<br />hanya kadangkala bertamu juga mendung di kolong langit<br />aku tercampak ke detik-detik terlupa<br />menjadikan tidak mampu menyempurnakan semuanya<br />namun Engkau tetap pemaaf atas segala dosa<br />walau bintang-bintang di langit tak terjumlah banyak<br /><br />telah pelbagai nikmat yang sulit diukur<br />Engkau tuangkan ke gelasku<br />sehingga sejauh nafas diiringi harum mawar<br />tanpa derita seperti warna rama-rama sangat cantik<br />jika sekali aku tidak solat misalnya<br />oh alangkah malunya aku di bumi-Mu<br />melebihi takutku pada azab-Mu yang sangat pedih<br /><br />karya,<br />Mohd Adid Ab Rahman<br />SMK Selandar, Melaka.<br /><br />[Telah tersiar di Utusan Melayu Mingguan 27 Disember, 2010]Unknownnoreply@blogger.com0